Kenapa Engkau Mengizinkannya, Tuhan?

by - 8:46 AM


Iseng aku mengetik kata-kata, "kenapa Allah mengizinkan ketidakadilan?" di search engine google. Pertanyaan yang mengusik dan mempengaruhiku akhir-akhir ini. Mungkin kamu juga pernah mengalami hal serupa?

Merindukan keadilan, namun yang banyak tampak justru ketidakadilan. Baik itu bagi diri sendiri maupun orang lain di sekitar. Kenapa Tuhan mengizinkan hal itu terjadi? Padahal salah satu sifat-Nya ialah Maha Adil.

Dari hasil pencarian google tersebut, ada dua tulisan dari dua situs berbeda yang cukup menghibur dan menginspirasi. Tulisan menarik yang sedikit memberikan gambaran untuk menjawab pertanyaan di atas.

Pertama tulisan dari situs Ilmair bertajuk "Yang Lebih Baik adalah DIRIDHOI daripada Sekadar DIIZINKAN"

Penulis artikel itu menjelaskan bahwa Allah bisa mengizinkan segala hal baik positif maupun negatif di dunia, namun belum tentu Allah meridhoinya. Ridho dari Allah inilah yang jarang dipahami, padahal amat dibutuhkan untuk selamat dunia akhirat.

Kita mungkin diizinkan untuk menzalimi atau dizalimi orang lain. Kita mungkin diizinkan untuk mengambil hak orang lain, atau merasa disakiti karena haknya diambil. Dan seterusnya...

Ya, Allah mengizinkan siapa pun dari kita untuk berbuat negatif di dunia ini. Allah juga memberi izin kita untuk merasakan sakit, kecewa, galau, takut, dan sebagainya. Tapi apakah Dia meridhoinya?

Jawabannya bisa ditemukan dalam Al Quran dan hadis yang banyak menerangkan tentang apa yang diperintah dan dilarang, apa yang di suka dan dibenci oleh Dia, Tuhan semesta alam.

Jadi, ketika sedih, takut, bingung, galau, hingga sakit karena perbuatan manusia, jangan terlalu berlarut-larut. Biarkan rasa itu mampir sejenak, lalu gantikan dengan rasa baru berupa solusi untuk bisa bergerak maju.

Penjelasan tentang rasa baru itu dijelaskan dalam situs ributrukun dengan judul "Apa Pun yang Kamu Rasakan tentang Dirimu Percayalah Kamu Istimewa, Ini Buktinya".

Tulisan tersebut mengupas tentang bagaimana kita memandang diri kita sendiri yang menentukan kualitas hidup di dunia. Sadar atau tidak, kita sering mengacaukan hidup kita sendiri karena tidak melihat diri secara tepat.

Memang, tak semua masalah hidup adalah hasil dari kesalahan sendiri. Namun, cukup sering reaksi yang kita pilih membuat masalah iu semakin tak terkendali. Dengan kata lain, masalah terbesar dan musuh terhebat kita ada di dalam diri dan itu diri kita sendiri.

Mungkin penjelasan dari dua artikel tersebut belum menjawab secara gamblang tentang "Mengapa Engkau Mengizinkannya, Tuhan?" Namun, bagi saya pribadi itu cukup memberikan titik terang.

Biarkan saja mereka yang berbuat buruk dan zalim pada kita atau orang di sekitar. Toh, sudah terjadi atas izin Allah, walau belum tentu hal itu diridhoi.

Ikhlaskan, lepaskan, dan bebaskan dirimu diri kita dari belenggu itu. Tetap fokus pada tujuan dan melakukan perbaikan diri setiap saat. Insya Allah kita akan mendapatkan syafaat.

Amien...

Ini tidak mudah... Ya, memang tidak. Prosesnya seperti melewati perjalanan yang berbatu. Namun, apapun yang terjadi kuncinya adalah terus melaju dan never give up!

Jangan menyerah pada apa yang kia percayai. Jangan mau terintimidasi oleh orang lain, situasi, atau kondisi yang membuat kita terpuruk. Alasannya karena kita manusia yang ISTIMEWA dan LUAR BIASA.

===============
Setelah sekian lama mengacuhkan blog ini. Akh, berapa bulan? Dua bulan sepertinya. Bukan, bukannya aku tak punya ide tulisan. Justru sangat banyak cerita dan kerangka tulisan yang sudah masuk file ide. Hanya aku tak punya cukup waktu, untuk menyajikannya dengan apik di sini.
Maafkan aku untuk diriku sendiri dan untukmu yang membaca blog ini.

You May Also Like

0 komentar